blok ini di peruntukan bagi kita semua yang mau peduli dengan bahasa dan budaya bangsa

Kamis, 29 Maret 2012

KIBARVASI 1

Smkn 20 Jakarta Adakan Lomba Paskibra “Kibarvasi” Para Pemenang lomba KIBARVASI didampingi oleh Pembina Paskibra SMKN 20 dan Para Juri Lomba, Unsur TNI, POLRI Generasi muda merupakan harapan bangsa pada masa depan yang memiliki kekuasaan sepenuhnya sebagai kader penerus pembangunan. Untuk membentuk jiwa tersebut kita persiapkan dengan cara memupuk pemusatan perhatian ke dalam hal=hal yang positif melalui kegiatan belajar mengajar, sehingga menghasilkan kader yang siap guna sebagai penerus bangsa di masa depan. Beranjak dari pemikiran tersebut OSIS SMKN 20 Jakarta mengadakan kegiatan positif yang dapat menyalurkan apresiasi seluruh siswa yakni kegiatan Kompetisi Baris Berbaris Variasi dan Formasi (KIBARVASI) SMK se DKI Jakarta pada tanggal 5 April 2008. Event perlombaan dengan tema “ BATTLE FOR GLORY’ ini merupakan pertama kali yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) demikian penuturan Drs. Haribowo Sunaryo MM, Kepala SMKN 20 Jakarta didampingi Pembina Paskibra Drs. Heri Mulyanto. Pelaksanaan KIBARVASI yang diikuti oleh SMKN 6 Jakarta, SMKN 18 Jakarta, MAN 11 Jakarta, SMKN 15 Jakarta, SMK PGRI 14 Jakarta, SMKN 90 Jakarta, SMKN 37 Jakarta, SMKN 43 Jakarta dan beberapa SMK dan SMA di wilayah Jabotabek ini mempunyai tujuan mengaktifkan program kerja OSIS SMKN 20 Jakarta periode 2007/2008 terutama seksi bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Kegiatan ini juga bertujuan memupuk persatuan dan kesatuan dalam berorganisasi mempertebal siswa-siswi dalam semangat kebangsaan, patriolisme agar tercipta tanggung jawab yang tinggi serta ajang menjalin silaturahmi antar organisasi Paskibra sesame sekolah. Adapun penilaian lomba tersebut meliputi materi gerakan, danton, variasi dan formasi serta kelengkapan peserta. Sebagai Pemenang dalam lomba KIBARVASI tersebut adalah Juara 1 diraih SMKN 43 Jakarta, Juara 2 diraih SMAN 90 Jakarta, dan Juara 3 diraih SMKN 15 Jakarta. Sumber : -

MENULIS ITU MUDAH

MENULIS. Bukanlah hal yang sangat sulit dilakukan. Berlatih dan berlatih adalah cara untuk mewujudkannya. Menulis sebuah pengalaman (termasuk dalam melakukan penelitian) merupakan hal yang menyenangkan, apalagi bila ada yang membaca dan berkomentar atas tulisan yang dibuat. Menulis adalah salah satu bentuk penyampaikan informasi (komunikasi) kepada orang lain. Menuliskan pengalaman Usahakan untuk tidak terbelenggu dengan keterbatasan. Menulis harus membebaskan pikiran dari rasa takut dan rasa salah. Tuliskanlah apa yang ingin ditulis. Setelah itu baru dilakukan penyempurnaan yang dapat dilakukan secara bersama-sama dengan kawan ataupun secara sendiri. Hindari rasa takut dikritik dan diberi saran. Karena kritik dan saran merupakan pemacu agar tulisan dapat menjadi lebih baik. Untuk diketahui, dalam membuat sebuah tulisan setidaknya mengetahui siapa yang akan membaca tulisan anda, media apa yang akan dipergunakan, dan kira-kira berapa lama pembaca akan meluangkan waktu untuk membaca tulisan anda. Sangat disarankan untuk menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh sebagian besar orang. Menggunakan bahasa lokal, bila tulisan diperuntukkan bagi sebuah kelompok masyarakat lokal yang memiliki bahasa sama, adalah sangat disarankan. Apa saja yang bisa membuat tulisan menjadi menarik? Ada beberapa hal yang menjadikan tulisan menjadi menarik dilihat dan dibaca. Misalnya dengan mengaitkan dengan kondisi terbaru, mengaitkan dengan kegiatan sehari-hari, serta menampilkan hal-hal baru. Hal lain yang membuat orang tertarik membaca tulisan adalah dengan ditampilkannya gambar (termasuk foto). Namun penting diingat agar tidak terlalu banyak menampilkan gambar dan foto yang tidak berkaitan dengan tulisan yang dibuat. Merangkai tulisan Dalam menuliskan pengalaman (penelitian), disarankan untuk menyampaikan informasi sejak pada baris awal tulisan. Namun diusahakan agar dalam satu paragrap hanya menampilkan satu hal yang ingin disampaikan. Dan dalam satu tulisan, tutuplah dengan beberapa baris sebagai kesimpulan dari cerita yang ingin disampaikan.

Mengenalkan Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah

Perlindungan terhadap sumber daya alam merupakan pertanyaan dasar atas eksistensi setiap orang dan seluruh umat manusia. Oleh karena itu sekolah mempunyai kewajiban untuk membangkitkan kepekaan dan kesadaran akan lingkungan pada kaum remaja, membuka wawasan dan mendidik mereka untuk berinteraksi dan bersikap dengan penuh tanggung jawab. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 008C/U/1975 menetapkan bahwa Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) mulai diterapkan di Sekolah Dasar (SD). Dalam Surat Keputusan tersebut dinyatakan bahwa PKLH diajarkan tidak dalam bentuk mata pelajaran tersendiri, tetapi dalam bentuk kesatuan dengan mata pelajaran dan bidang studi tertentu melalui pendekatan terpadu (integrative). Pendidikan lingkungan sebagai pendidikan untuk menumbuhkan sikap baru terhadap komponen bumi seperti air, udara, hewan dan tumbuhan, menuntut pemikiran yang lain dan menyeluruh yang merupakan kebalikan cara berpikir yang lurus dan satu dimensi. Tujuan pendidikan lingkungan hidup di sekolah adalah sebagai berikut: Mengantarkan kaum muda untuk memahami alam dengan penuh kasih sayang dan hormat terhadap sesame makhluk/ciptaan ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah pola berfikir yang integral dalam memasukan materi PLH kedalam setiap bidang studi yang diajarkan. Metode pendekatannya dibagi 2 macam, yaitu: 1. Pendekatan integratif (terpadu) Pendekatan ini dilaksanaka bertolak dari kenyataan bahwa materi kurikulum sudah terlalu banyak. Dalam pendekatan ini, materi PLH dipadukan kedalam mata pelajaran yang dianggap relevan dalam kurikulum yang berlaku 2. Pendekatan monolitik Pendekatan ini dilaksanakan secara terpisah atau berdiri sendiri, sehingga merupakan satuan keutuhan yang bulat. Misalnya menjadi mata kuliah dasar umum (MDU) di universitas. Dalam sekolah diharapkan sebanyak mungkin tenaga guru yang aktif dalam PLH. Dengan banyaknya guru yang aktif akan memudahkan jalinan kerjasama, baik didalam sekolah maupun diantara sekolah-sekolah dengan lembaga-lembaga terkait dan masyarakat.Kerjasama dengan pihak luar dapat dilakukan dengan orang tua peserta didik (agar hal-hal yang sudah diajarkan disekolah dapat pula dibina di rumah), kemitraan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Daerah, dan masyarakat umum. PLH tidak terbatas pada kegiatan belajar mengajar saja, melainkan menyangkut seluruh kehidupan sekolah. Berbagai aspek kegiatan sekolah, selalu diwarnai PLH. Misalnya pada saat perayaan Hari Bumi (22 April), dan Hari Lingkungan Hidup (5 Juni) dengan penanaman pohon; membahas masalah lingkungan yang sedang terjadi seperti banjir, kebakaran hutan, pencemaran, dll; studi lapangan dengan mengamati langsung objek lingkungan; penataan ruang kelas dan lingkungan sekolah; gerakan kebersihan; dan efisiensi dalam pemakaian seumber daya alam. dirangkum dari buku Materi Pendidikan Lingkungan Hidup Pendidikan lingkungan hidup haruslah:  Mempertimbangkan lingkungan sebagai suatu totalitas — alami dan buatan, bersifat teknologi dan sosial (ekonomi, politik, kultural, historis, moral, estetika);  Merupakan suatu proses yang berjalan secara terus menerus dan sepanjang hidup, dimulai pada jaman pra sekolah, dan berlanjut ke tahap pendidikan formal maupun non formal;  Mempunyai pendekatan yang sifatnya interdisipliner, dengan menarik/mengambil isi atau ciri spesifik dari masing-masing disiplin ilmu sehingga memungkinkan suatu pendekatan yang holistik dan perspektif yang seimbang.  Meneliti (examine) issue lingkungan yang utama dari sudut pandang lokal, nasional, regional dan internasional, sehingga siswa dapat menerimainsight mengenai kondisi lingkungan di wilayah geografis yang lain;  Memberi tekanan pada situasi lingkungan saat ini dan situasi lingkungan yang potensial, dengan memasukkan pertimbangan perspektif historisnya;  Mempromosikan nilai dan pentingnya kerjasama lokal, nasional dan internasional untuk mencegah dan memecahkan masalah-masalah lingkungan;  Secara eksplisit mempertimbangkan/memperhitungkan aspek lingkungan dalam rencana pembangunan dan pertumbuhan;  Memampukan peserta didik untuk mempunyai peran dalam merencanakan pengalaman belajar mereka, dan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan dan menerima konsekuensi dari keputusan tersebut;  Menghubungkan (relate) kepekaan kepada lingkungan, pengetahuan, ketrampilan untuk memecahkan masalah dan klarifikasi nilai pada setiap tahap umur, tetapi bagi umur muda (tahun-tahun pertama) diberikan tekanan yang khusus terhadap kepekaan lingkungan terhadap lingkungan tempat mereka hidup;  Membantu peserta didik untuk menemukan (discover) gejala-gejala dan penyebab dari masalah lingkungan;  Memberi tekanan mengenai kompleksitas masalah lingkungan, sehingga diperlukan kemampuan untuk berfikir secara kritis dengan ketrampilan untuk memecahkan masalah.  Memanfaatkan beraneka ragam situasi pembelajaran (learning environment) dan berbagai pendekatan dalam pembelajaran mengenai dan dari lingkungan dengan tekanan yang kuat pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya praktis dan memberikan pengalaman secara langsung (first – hand experience).

Senin, 26 Maret 2012

FLS2N TINGKAT JAKARTA SELATAN

FESTIVAL DAN LOMBA SENI SISWA TINGKAT JAKARTA SELATAN BIDANG LOMBA SENI MUSIK DAERAH (SENI KARAWITAN) Tempat lomba: SMKN 20 JAKARTA 26 APRIL 2012 Persyaratan peserta 1. Peserta adalah siswa SMK di wilayah Jakarta Selatan 2. Tercatat sebagai siswa SMK dibuktikan dengan identitas sekolah (kartu siswa atau identitas yang dapat dipertanggungjawabkan. 3. Mengumpulkan pas photo (berwarna) 3 x 4 sebanyak 2 lembar. 4. Sehat jasmani dan rohani (tidak dalam kondisi sakit) 5. Persyaratan diserahkan paling lambat pada waktu technical meeting pelaksanaan FLS2N. Tata tertib festival 1. Semua peserta dimohon untuk ikut membantu terciptanya suasana yang kondusif demi kelancaran pementasan. 2. Peserta yang dipanggil 3 kali berturut-turut tidak hadir, maka waktu penyajiannya diberikan kepada peserta nomor selanjutnya. 3. Begi peserta yang terlambat, waktu penyajiannya menunggu hasil koordinasi antara peserta dengan juri, dan panitia penanaggungjawab. 4. Peserta diperkenankan membawa peralatan sendiri sesuai dengan kebutuhan sajian dan tidak mendapat transport. 5. Kostum peserta sesuai dengan tema maupun konsep penyajian. 6. Penyajian sesuai dengan naskah yang dibuat. 7. Durasi pentas sesuai dengan Kriteria yang tercantum dalam panduan. 8. Kesalahan dalam penyajian tidak dapat diulang kecuali permintaan tim juri. 9. Keputusan Tim juri tidak dapat diganggu gugat. 10. Kecuali sebagai bagian dari konsep, tepuk tangan penonton hanya diperbolehkan pada waktu sebelum dan sesudah penyajian. 11. Pengambilan gambar/foto tidk diperkenankan naik di area panggung dan tidk boleh menggunakan lampu blits. 12. Kecuali sebagai bagian dari konsep, penggunaan hp (telepon secular) dilarang. Informasi bagi Peserta 1. Bentuk garapan; Kreativitas Musik Daerah adalah sebuah sajian musik daerah yang materinya berpijak pada kaidah music daerah setempat yang sudah ada atau mengalami pengembangan dengan tidak meninggalkan nuansa kedaerahan maupun estetik musikal. 2. Durasi waktu penyajian 12 s.d 20 menit. 3. Jumlah peserta /pemusik lengkap 10 s.d 18 siswa 4. Naskah dapat dibuat oleh guru sekolah yang bersangkutan. 5. Tema penyajian bebas terdiri dua penyajian. 6. Tidak dibenarkan menggunakan instrument elektrik. 7. Untuk kelancaran dan memaksimalkan hasil penyajian, peserta diharapkan mempersiapkan instrument yang akan digunakan semaksimal mungkin. 8. Panitia penanggung jawa hanya menyediakan seperangkat gamelan jawa. 9. Menyerahkan naskah penyajian rangkap 5 eksemplar, paling lambat pada waktu pembukaan FLS2N. 10. Seluruh peserta atau yang mewakili diwajibkan mengikuti technical meeting yang dilaksanakan oleh panitia penanggung jawab dengan membawa semua persyaratan yang sudah diinformasikan. 11. Penanggungjawab hanya menyediakan waktu 15 menit untuk penataan alat musik dan sheck sound, serta 10 menit untuk membongkarnya. 12. Orientasi panggung atau gladi bersih bagi para peserta disesuaikan dengan situasi dan kondisi tempat pelaksanaan. 13. Hal-hal yang belum diatur dalam panduan ini akan ditetapkan ketika technical meeting. Informasi khusus Materi Penilaian; 1. kesatuan 2. penghayatan/ekspresi 3. kepekaan irama/ritme 4. balance/rempeg 5. teknik/skill permaianan instrument 6. harmoni 7. dinamika Penghargaan Penghargaan diberikan: Penyajian terbaik I,2,3 dan harapan 1,2,3 Tim penilai Tim juri berjumlah 3 orang yang terdiri dari senian dan akademisi seni daerah. Tempat lomba Tempat lomba seni musik daerah di SMKN 20 Jakarta Alamat : Jln. Melati no 24 Cilandak Barat Jakarta Selatan