blok ini di peruntukan bagi kita semua yang mau peduli dengan bahasa dan budaya bangsa

Selasa, 20 Desember 2016

ISTILAH JUAL BELI ONLINE

ISTILAH JUAL BELI ONLINE 1. AK artinya : Anis Kembang 2. Ariel / Luna artinya : Jantan / Betina 3. Ambrol ; burung yang bulunya telah rontok dengan jumlah banyak atau bahkan seluruhnya 4. Babon artinya : Betina 5. Bety artinya : Betina 6. Bordan artinya : Borneo Medan 7. BT / TT artinya : Barter atau Tuker Tambah 8. BT artinya : Black Tail / Ekor Hitam 9. BT artinya : Black Throat 10. BU artinya : Butuh Duit 11. Bukpar artinya : Buka Paruh 12. Bungkus Kacang artinya : Sertifikat Lomba 13. Burger artinya : Burung Gereja 14. BURUNG Gacor : burung yang rajin berkicau 15. Buka Paruh : sama juga dengan ngeplong 16. Burung MH (muda hutan) burung yang di tangkap dari alam liar 17. Burja artinya : Burung Saja 18. Cigun artinya : Ciblek Gunung 19. Cikris artinya : Ciblek Kristal 20. Cisem artinya : Ciblek Semi 21. CI artinya : Cucak Ijo 22. CJ artinya : Cucak Jenggot 23. COD artinya : Cash On Delivery 24. Conin artinya : Colibri Ninja 25. Dakun artinya : Dada Kuning 26. Daput artinya : Dada Putih 27. Dorong ekor ; burung yang ekornya masih dalam proses pertumbuhan 28. EP artinya : Ekor Panjang 29. FS artinya : For Sale 30. Fullset : Berikut kelengkapannya 31. Gotik artinya : Nego Dikit 32. Jenkel artinya : Jenis Kelamin 33. Jilat artinya : Jinak Lalat 34. Jomin artinya : Cucak Ijo Mini 35. Up ARTINYA ; agar postingannya naik, 36. Josan artinya : Ijo Standard 37. JSJ artinya : Jalak Suren Jawa 38. Jilot : jinak total 39. Kandang Kosan artinya : Kandang Kotak Standard 40. KC artinya : Kacer 41. KK artinya : Kandang dan Kerodong 42. KN artinya : Kenari 43. Kaki medang : artinya burung yang kakinya sudah kering atau tua 44. Lasrol artinya : Ngalas, Ngeroll 45. LB artinya : Love Bird 46. Loper artinya : Lokal Super 47. Maput artinya : Mata Putih 48. MB artinya : Murai Batu 49. MH artinya : Muda Hutan 50. MM / MH artinya : Mata Merah / Mata Hitam 51. Murmer artinya : Murah Meriah 52. NFS artinya : Not For Sale 53. Ngevoer total : burung yang sudah memakan voer 54. Ngebrem ; suara tembakan yang rapat 55. Ngurak atau mbodol : sedang mengalami siklus pergantian bulunya 56. OB artinya : Over Birahi 57. Pasblue artinya : Pastel Biru 58. Pasjo artinya : Pastel Ijo 59. Paskun artinya : Pastel Kuning 60. Pasput artinya : Pastel Putih 61. PC artinya : Pleci 62. PCB artinya : Pantau Cocok Bayar 63. PHP artinya : Pemberi Harapan Palsu 64. Purtot artinya : nge-Pur Total 65. PM artinya : Personal Message 66. TL artinya : Tledekan 67. WT artinya : White Tail / Ekor Putih 68. Wikplong artinya : Ngeriwik Ngeplong 69. Wiksar artinya : Ngeriwik Kasar 70. OS (Online Shop): Toko yang berjualan melalui internet; baik melalui Facebook, web, instagram, maupun BBM. 71. Seller: Penjual 72. Cust (Customer): Pembeli 73. Supplier: Toko yang menjadi pemasok barang bagi para penjual 74. Dropship: Seorang penjual tidak perlu menyediakan barang, barang disediakan oleh supplier. Penjual hanya mempromosikan barang, jika ada pembeli maka supplier yang akan mengirim barang kepada pebeli namun nama pengirim yang tertulis adalah nama penjual. 75. Pembeli PHP (pemberi harapan palsu): Istilah ini biasanya disematkan untuk calon pembeli yang sudah banyak bertanya tentang produk dan ongkos kirim, meminta totalkan biaya yang harus dibayar, namun saat totalan dan transfer dia tiba-tiba menghilang tiada kabar. 76. COD (Cash on Delivery): Pembayaran dilakukan jika barang telah sampai kepada pembeli. Penjual dan pembeli bertemu secara langsung atau bisa juga melalui kurir. 77. TT: TT mempunyai banyak arti, Diantaranya adalah transfer tunai dan tukar tambah. 78. Tuti (Tukang tipu): Biasanya digunakan untuk penjual yang kabur setelah pembeli mentransfer sejumlah uang untuk pembelian barang. 79. WTB (Want to Buy): Biasanya digunakan untuk yang ingin membeli atau sedang mencari barang untuk dibeli. Ditulis sebelum Spesifikasi barang yang akan dibeli. 80. WTS (Want to Sell): Biasanya digunakan penjual untuk menjual barang.Ditulis sebelum Spesifikasi barang yang akan dijual. 81. Nyabar (Nyari Barang): Digunakan oleh calon pembeli yang sedang mencari barang untuk dibeli. Ditulis sebelum Spesifikasi barang yang akan dibeli. 82. Fix No Cancel: Istilah ini digunakan oleh penjual untuk konsumen. Arti dari istilah ini adalah jika konsumen sudah memesan barang dan menyatakan jadi membeli barang yang ditawarkan, maka pembeli tidak bisa membatalkan pembelian. Biasanya pembeli akan masuk dalam daftar Blacklist jika membatalkan transaksinya. 83. Keep: Istilah ini digunakan oleh pembeli yang meminta penjual untuk menyimpan barang yang telah dipesan dan akan dibayar sesuai waktu yang telah ditentukan. 84. KOS: Kumpulan Online Shop 85. Rekber: Rekening brsama, rekening ini dimiliki oleh sebuah badan khusus. Dalam berjual beli disarankan menggunakan rekber agar terhindar dari penipuan. Dengan menggunakan rekber, pembeli akan membayar tagihan pembelian onlinennya kepada penyedia jasa rekber (bukan kepada penjual langsung), jika barang sudah diterima oleh pembeli maka penyedia jasa rekber baru membayarkan uang tersebut kepada penjual 86. Ongkir: Merupakan kependekan dadi ongkos kirim. 87. Freeong: Merupakan kependekan dari Free Ongkir. Artinya gratis biaya pengiriman. 88. Sold Out: Habis terjual 89. Ready stok: Barang tersedia 90. Reject: Barang mengalami kecacatan atau dalam kondisi tidak bagus. 91. Return/retur: Barang dikembalikan kepada penjual karena kondisi dan kesepakatan tertentu 92. Trusted OS: Online shop yang dapat dipercaya 93. Nomor Resi: Nomor tanda bukti pengiriman dari ekspedisi. 94. Ekspedisi: penyedia layanan jasa pengiriman. Misal: JNE, POS, TIKI, dll 95. Booked: barang telah dipesan orang namun belum dibayar. 96. Hit and Run: Konsumen yang memesan barang dan berjanji akan transfer pada waktu yang telah ditentukan, namun pada saat jatuh tempo tetap tidak membayar. Ada juga yag sampai memblokir penjual agar tidah ditagih pembayarannya. 97. Testimoni: Berisi kesan dan pesan dari pembeli tentang produk atau online shopyang bersangkutan. 98. BPJS (Budget Pas-Pasan Jiwa Sosialita): Istilah ini biasanya disematkan kepada calon pembeli yang suka menawar harga barang online. 99. CLBK (chat lama beli kagak): Biasa disematkan untuk calon konsumen yang bertanya-tanya terus pagi siang malam namu ujung-ujungnya tidak jadi beli. 100. Agan/gan: juragan 101. Sist: Sister 102. Palkor: istilah ini hampir sama artinya dengan PHP atau penipu. disematkan untuk calon pembeli yang sudah banyak bertanya tentang produk dan ongkos kirim, meminta totalkan biaya yang harus dibayar, namun saat totalan dan transfer atau saat janjian cod dia tiba-tiba menghilang tiada kabar. 103. Pance: Kependekan dari panjang cerita alias komentar dan tanya-tanya terus tapi ujung-ujungnya tidak jadi beli. 104. Noken: Kependekan dari No Kendala alias tanpa cacat. Biasanya digunakan ketika berjual beli barang elektronik seperti HP, Laptop, dll.

Kamis, 11 Agustus 2016

TEKS ANEKDOT

Teks Anekdot : Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Tujuan, Dan Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot – Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas materi mengenai teks anekdot. Adapun hal-hal yang akan kita bahas meliputi pengertian, ciri-ciri, struktur,tujuan,serta kaidah kebahasaan dari teks anekdot. Hal-hal tersebut akan disajikan dalam bentuk bagian-bagian sebagai berikut: Pada bagian pertama akan dibahas mengenai pengertian dari teks anekdot, bagian ini berguna agar pembaca terlebih dahulu mengetahui serta mengenal apa itu teks anekdot sebelum dilanjutkan ke bagian selanjutnya yaitu ciri-ciri teks anekdot, struktur teks anekdot, tujuan dan terakhir adalah kaidah kebahasaan dari teks anekdot itu sendiri. Pengertian Teks Anekdot Teks anekdot merupakan sebuah karangan cerita atau kisah yang bisa jadi berdasarkan pengalaman hidup seseorang yang ditulis secara singkat, pendek dan lucu tentang berbagai topik seperti pendidkan, politik, hukum, sindiran, kritikan, dan sebagainya. Dalam teks anekdot itu sendiri, perlu diketahui bahwa teks anekdot tidak hanya berisikan kisah-kisah cerita lucu semata melainkan terdapat juga amanat, pesan moral, serta ungkapan tentang suatu kebenaran secara umum. Ciri-ciri Teks Anekdot Setelah kita mengetahui pengertian dari teks anekdot, teks anekdot juga memiliki ciri-ciri yang dapat berguna sebagai pembeda dari teks-teks lainya. Ciri-ciri tersebut dapat kalian lihat sebagai berikut: 1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan. 2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks. 3. Bersifat menyindir 4. Bisa jadi mengenai orang penting 5. Memiliki tujuan tertentu 6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng 7. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis Struktur Teks Anekdot Teks anekdot juga memiliki struktur-struktur dalam pembentukannya. Struktur teks anekdot antara lain Abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi, koda, dan Re-orientasi. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai tiap bagain struktur kalian bisa simak yang di bawah ini: • Abstraksi, bagian ini terletak pada bagian awal paragraf, pada bagian ini berisikan gamabaran awal tentang isi dari teks anekdot. • Orientasi, pada bagian ini berisikan awal mula, latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam teks. • Event, berisikan rangkaian peristiwa yang terjadi dalam teks. • Krisis, bagian ini berisikan tentang pemunculan permasalahan yang terjadi dalam teks anekdot. • Reaksi, bagian ini berisikan langkah penyelesaian masalah yang timbul dalam bagian krisis. • Koda, pada bagian ini akan muncul perubahan yang terjadi pada tokoh dalam teks. • Re-orientasi, bagian ini merupakan bagian akhir dari teks sekaligus sebagai penutup dari teks itu sendiri. Tujuan Teks Anekdot Seperti kita ketahui teks anekdot juga memiliki tujuan yang di tujukan untuk pembaca dalam setiap kisah cerita yang ditulis. Tujuan-tujuan tersebut merupakan latar belakang bagi pengarang atau penulis untuk menulis sebuah teks anekdot. Berikut di bawah ini merupakan beberapa tujuan dari penulisan teks anekdot. 1. Untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya. 2. Sebagai saran penghibur. 3. Sebagai saran pengkritik. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot Teks anekdot juga memiliki kaidah kebahasaan tersendiri berbeda dari teks lainnya. Kaidah kebahasaan itu bisa kalian lihat di bawah ini. • Menggunakan kata keterangan waktu lampau • Menggunakan kata penghubung • Terdapat penggunaan kata kerja • Urutan peristiwa berdasarkan waktu • Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.

Senin, 13 Juni 2016

Satuan dan Kegiatan Pramuka Penegak

Satuan dan Kegiatan Pramuka Penegak yang kita bahas kali ini adalah lanjutan dari Materi Pramuka sebelumnya tentang Golongan Pramuka Penegak. Pada artikel kali ini kita akan membahas seperti pengorganisasian pramuka penegak serta event event pramuka yang diikuti oleh pramuka tingkat penegak. Pengorganisasian Pramuka Penegak
Pramuka Penegak Pramuka penegak dikumpulkan dalam kelompok-kelompok. Kelompok atau satuan terkecil disebut ‘sangga’ yang terdiri atas 4 – 8 pramuka penegak. Sangga dinamai dengan nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas, dan Pelaksana, atau nama-nama lain sesuai aspirasi anggota angga. Sangga dipimpin secara bergantian oleh Pemimpin Sangga (disingkat Pinsa) yang dipilih dari dan oleh anggota sangga yang bersangkutan. Tiga atau empat sangga dengan total anggota antara 12 sampai 32 dihimpun dalam satuan yang lebih besar yang disebut sebagai ‘ambalan’. Ambalan dipimpin oleh seorang Pemimpin Sangga Utama yang disebut ‘Pradana’ yang dipilih dari dan oleh para Pemimpin Sangga dalam pasukan tersebut. Pradana yang terpilih tetap menjadi Pemimpin Sangga bagi sangganya. dalam kegiatannya, ambalan penegak dibimbing oleh seorang Pembina Penegak dan seorang Pembantu Pembina Penegak yang dipanggil dengan sebutan ‘kakak’ baik untuk putra maupun putri. Nama ambalan diambilkan dari nama-nama pahlawan atau tokoh sejarah, pewayangan ataupun legenda. Dalam ambalan dibentuk juga ‘Dewan Ambalan Penegak’ atau ‘Dewan Penegak’ yang diketuai oleh Pradana dengan dibantu oleh perangkatnya seperti Pemangku Adat, Kerani (Sekretaris), Bendahara, dan beberapa anggota dengan masa bakti selama satu tahun. Tugas Dewan Penegak antara lain: • Merancang dan melaksanakan program kegiatan • Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan • Merekrut anggota baru • Membantu sangga dalam mengintegrasikan anggota baru dalam sangga • Menyiapkan materi yang akan dibahas dalam Majelis Penegak Selain itu untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggung jawab dibentuk pula ‘Dewan Kehormatan Penegak’ yang bertugas menentukan pelantikan, penghargaan atas prestasi dan atau jasanya dan tindakan atas pelanggaran terhadap kode kehormatan serta merehabilitasi anggota ambalan. Kegiatan Pramuka Penegak Sebagai Pramuka penegak, ada cukup banyak kegiatan / event pramuka yang boleh diikuti oleh golongan ini. Berikut diantaranya : • Raimuna • Gladian Pimpinan Satuan (Dian Pinsat) • Perkemahan Wirakarya (PW) • Perkemahan Bhakti • PERAN SAKA (Perkemahan Antar Saka) • Pengembaraan • Latihan Pengembangan Kepemimpinan • PPDK (Pelatihan Pengelolaan Dewan Kerja) • Kursus Instruktur Muda • Penataan, Seminar dan Lokakarya • Sidang Paripurna • Musppanitera • Ulang Janji.

Kamis, 18 Februari 2016

GABUNGAN IMBUHAN ME-I DAN ME-KAN

Gabungan imbuhan (konfiks) me-kan dan me-i kerap membingungkan. Banyak kata dalam bahasa Indonesia yang dapat diberi kedua konfiks ini: melemparkan—melempari,menjauhkan—menjauhi, mengajarkan—mengajari, dll. Berikut beberapa pola penggunaan tiap-tiap konfiks tersebut: 1. me-kan: objek bergerak; me-i: objek diam. Contoh: • Saya melemparkan kertas kepada kamu (kertas bergerak). • Saya melempari kamu dengan kertas (kamu diam). 2. me-kan: subjek diam; me-i: subjek bergerak. Contoh: • Saya menjauhkan buku itu (saya diam, buku pindah tempat). • Saya menjauhi buku itu (saya pindah tempat, buku diam). 3. me-kan: objek bukan manusia; me-i: objek manusia. Contoh: • Saya mengajarkan matematika kepada adik (matematika bukan manusia). • Saya mengajari adik matematika (adik manusia). Sesuai sifat dinamis bahasa, belum semua kasus perbedaan me-kan dan me-i bisa dirumuskan. Pola perbedaan ini akan dilengkapi seiring dengan penemuan bentuk lain. Anda punya bentuk lain yang belum cocok dengan pola di atas? Lalu bagaimana perbedaan kata “ Menugasi” dan “menugaskan” marilah kita bentuk kalimat dengan kata menugasi dan menugaskan secara tepat; kata menugasi berarti ‘memberi tugas’ sedangkan kata menugaskan berarti ‘menjadikan (sebagai) tugas’. Pak Guru menugasi murid-muridnya menyelesaikan pekerjaan itu. Pak Guru menugaskan penyelesaian pekerjaan itu kepada murid-muridnya. Atau: Pak Guru menugaskan kepada murid-muridnya menyelesaikan pekerjaan itu. Kalau kalimat dengan kata kerja bentuk me- itu kita ubah menjadi kalimat dengan kata kerja bentuk di-, maka hasilnya sebagai berikut: Murid-murid ditugasi Pak Guru menyelesaikan pekerjaan itu. Penyelesaian pekerjaan itu ditugaskan Pak Guru kepada murid-muridnya. Murid-murid ditugasi artinya ‘murid-murid diberi tugas’ Penyelesaian pekerjaan ditugaskan artinya ‘penyelesaian pekerjaan dijadikan tugas’ Jadi, kata menugasi haruslah diikuti oleh orang yang berkepentingan (beneaktif), sedangkan kata menugaskan diikuti oleh obyek (obyektif). Cobalah Anda perhatikan sekali lagi baik-baik contoh-contoh di atas, kemudian Anda camkan arti kata-kata dengan akhiran –i dan –kan yang terkandung pada kata-kata itu.

Rabu, 10 Februari 2016

Jenis-Jenis Konjungsi antarklausa

Berdasarkan fungsinya konjungsi dikelompokan ke dalam tiga bentuk, diantaranya adalah: 1. Konjungsi antar klausa Konjungsi antar klausa adalah kata hubung yang mengubungkan dua buah klausa atau lebih. Ada tiga macam konjungsi antara klausa, yaitu, korelatif, subordinatif, dan koordinatif. A. Konjungsi korelatif konjungsi ini menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan sintaksis setara. Macam-macam konjungsi korelatif: baik … maupun … tidak hanya …, tetapi ( …) juga … bukan hanya …, melainkan … (se)demikian (rupa) … sehingga… apa(kah) … atau … entah … entah … jangankan…,…pun… . Contoh: Baik Riski maupun Nasar keduanya adalah anak yang baik. Budi bukan hanya pelukis yang handal, tetapi juga sebagai seniman yang cerdas. Jangankan uang segudang, sepeser pun aku tak punya. Aku tidak tahu harus berbuat apa entah pergi saja entah datang menemuinya. Dia menghias bunga itu sedemikian rupa sehingga terlihat sangat indah. B. Konjungsi subordinatif Konjungsi ini menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan sintaksis yang tidak sama (bertingkat). Macam-macam konjungsi subordinatif: …..sebelum… jika…., maka…. …agar…. Meskipun/bagaimanapun….. , ….. dan lain-lain. Contoh: Ani telah pergi ke Jakarta sebelum Budi datang menyusulnya. Meskipun dia miskin, dia sangat dermawan kepada setiap orang. Saya giat belajar agar tidak menjadi anak yang malas. Jika aku memliki banyak uang, aku akan pergi ke luar negeri. Meskipun dia sangat nakal, bagaimanapun juga orang tuanya tetap menyayanginya. c. Konjungsi koordnatif Konjungsi ini sama seperti korelatif yaitu menghubungkan dua buah klausa yang sejajar, tetapi konjungsi ini hanya terjadi pada klausa-klausa yang sederhana. Macam-macam konjungsi koordinatif …. dan … … tetapi … … atau … Contoh: Andi membeli buku dan baju di toko itu. Aku ingin pergi tetapi tidak diijinkan oleh ayahku. Kau boleh datang bersamaku tau bersama Indri.

KATA KERJA MATERIAL DAN KATA KERJA RELASIONAL

Kata Kerja Material Kata kerja material adalah kata kerja (verba) yang menunjukan aktifitas fisik yang dapat dilihat secara nyata. Contoh kata kerja material adalah: menari, membaca, dan menulis. Struktur kalimat dari verba material adalah: Subjek (aktor) + Verba Material + Objek (sasaran). Contoh kalimatnya: 1. Ibu memasak nasi Kata Ibu sebagai subjek (aktor), memasak sebagai verba materialnya, dan nasiadalah sebagai objek (sasaran). 2. Ayah membaca koran Kata Kerja Relasional Kata kerja relasional lebih menekankan pada verba atau kata kerja yang berfungsi sebagai penghubung antara subjek dan pelengkap. Kalimat yang mengandung verba relasional harus memiliki pelengkap, jika tidak maka kalimatnya akan terlihat rancu. Struktur kalimat dari verba relasional adalah: Subjek + Verba relasional + pelengkap Contoh kalimatnya: 1. Kakak merupakan anak tertua Kakak sebagai objek, merupakan sebagai verba relasional, dan anak tertuamerupakan pelengkap yang harus ada. 2. Ayah bagaikan pahlawan super bagiku Secara singkat dapat dipahami bahwa kata kerja material itu kata yang menunjukkan subjek melakukan sesuatu. Sedangkan kata kerja relasional itu kata yang menunjukan hubungan sebab akibat.

Minggu, 10 Januari 2016

CARA MEMBUAT TEKS PIDATO

Seperti telah dijelaskan pada postingan yang lalu (baca dulu Macam-Macam Pidato dan Contoh Pidato), bahwa pidato dapat dilakukan dengan tanpa menggunakan naskah atau dengan menggunakan kerangka sebagai pedoman atau pegangan, dan atau dengan menggunakan naskah baik dihafal maupun dibacakan. Bila Anda melakukan pidato dengan menggunakan naskah, maka yang pertama kali harus Anda lakukan adalah menyiapkan naskah pidato tersebut. Untuk dapat menulis naskah pidato secara efektif, Anda harus memiliki pengetahuan tentang teknik menyusun atau menulis naskah pidato. Untuk itu ikutilah uraian berikut. Teknik atau Cara Menulis Naskah Pidato Pada uraian di atas telah dijelaskan bahwa menulis naskah pidato harus melalui tiga kegiatan yaitu, mengumpulkan bahan, membuat kerangka, dan menguraikan isi naskah pidato secara terperinci. Penjelasannya adalah sebagai berikut. a. Mengumpulkan Bahan Setelah Anda meneliti persoalan dan merumuskan tujuan pidato serta menganlisis pendengar, maka Anda sudah siap untuk menggarap naskah pidato. Anda boleh mulai menulis naskah pidato dengan menggunakan hal apa yang telah Anda ketahui mengenai persoalan yang akan Anda bicarakan/sampaikan. Jika hal ini Anda anggap kurang cukup, maka Anda harus mencari bahan-bahan tambahan yang berupa fakta, ilustrasi, cerita atau pokok-pokok yang konkret untuk mengembangkan pidato ini. Tidak ada salahnya Anda bertanya kepada orang/pihak yang mengetahui persoalan yang akan Anda bicarakan. Buku-buku, perturan-peraturan, majalah-majalah, dan surat kabar merupakan sumber informasi yang kaya yang dapat Anda gunakan sebagai bahan dalam rangka menguraikan isi pidato Anda. b. Membuat Kerangka Pidato Kerangka dasar dapat Anda buat sebelum mencari bahan-bahan, yaitu dengan menentukan pokok-pokok yang akan dibicarakan, sedangkan kerangka yang terperinci baru dapat Anda buat setelah bahan-bahan selesai Anda kumpulkan. Dengan bahan-bahan itu Anda dapat menyusun pokok-pokok yang paling penting dalam tata urut yang baik, di bawah pokok-pokok utama tadi. Di dalam kerangka ini harus terlihat adanya kesatuan dan koherensi antarbagian Sebagai gambaran perhatikanlah contoh kerangka pidato di bawah ini. Contoh Kerangka Pidato Inti dari kerangka pidato adalah: (1) pendahuluan, (2) isi, dan (3) penutup 1. Pendahuluan: bagian pendahuluan memuat salam pembuka, ucapan terima kasih (bila ada yang diberi ucapan), dan kata pengantar untuk menuju kepada isi pidato; 2. Isi: bagian ini memuat uraian pokok yang terdiri atas topik atau pokok utama dan sub-subtopik yang memperjelas atau menghubungkan dengan topik utama; 3. Penutup: bagian penutup memuat kesimpulan, harapan (bila ada), dan salam penutup. c. Menguraikan isi pidato Dengan menggunakan kerangka yang telah Anda buat, ada dua hal yang Anda lakukan: (1) Anda dapat mempergunakan kerangka tersebut untuk berpidato, yaitu berpidato dengan menggunakan metode ekstemporan, dan (2) menulis atau meyusun naskah pidato secara lengkap yang Anda bacakan atau Anda hafalkan. Bagian-bagian yang terdapat dalam dalam kerangka pidato di atas akan dijelaskan lebih lanjut pada uraian berikut ini. Butir (1) dan butir(3), yaitu bagian pendahuluan dan bagian penutup tidak memuat inti pembicaraan atau isi pidato, sehingga tidak diuraikan secara terperinci di sini tetapi dapat dilihat langsung pada contoh naskah pidato setelah bahasan ini selesai dibicarakan. Jadi, yang akan diperjelas secara rinci adalah bagian isi pidato d. Struktur Isi Pidato Struktur isi pidato adalah rangkaian isi pidato dari awal hingga akhir. Rangkaian ini disusun agar pidato berlangsung menarik dan tujuan pidato tercapai dengan baik. Ada beberapa cara merangkai isi pidato, antara lain: (1) mengikuti alur dasar pidato, dan (2) mengikuti pola organisasi pidato. (1) Alur dasar pidato, yaitu rangkaian isi pidato yang mengikuti alur dasar pidato yang bergerak melalui tiga tahap: (a) tahap perhatian, yaitu tahap pertama yang dilakukan pembicara dengan baik; (b) tahap kebutuhan, yaitu tahap yang dilakukan pembicara dalam menjelaskan pentingnya masalah yang akan dibicarakan sehingga pendengar akan berusaha memahami masalah atau hal-hal penting yang disampaikan pembicara. (c) tahap penyajian, yaitu merupakan tahap pembicara menyajikan materi pidato yang telah dipersiapkan melalui naskah kerangka pidato. Itulah tahap-tahap yang dilalui seorang pembicara dalam menyelesaikan pidatonya, tetapi penjelasan tahap-tahap di atas adalah tahap yang dilalui pada jenis pidato informasi. Sekarang mari kita lihat beberapa pola organisasi pidato yang dapat Anda pilih! (2) Pola Organisasi Pidato, pola organisasi pidato dapat digolongkan ke dalam tiga tipe besar, yaitu (a) pola uraian; (b) pola sebab, dan (c) pola topik. Baiklah mari ikuti uraiannya. 1. pola uraian; ada dua macam urutan yang digunakan untuk menyusun/menulis isi pidato, yaitu: urutan kronologis dan urutan ruang. Urutan kronologis, adalah susunan isi yang dimulai dari periode atau data tertentu, bergerak maju atau mundur secara sistematis. Sementara itu, urutan ruang adalah susunan isi yang berurutan berdasarkan kedekatan fisik satu dengan yang lainnya. Umpamanya, membicarakan mulai dari SD A kemudian menunjuk ke SD B yang letaknya paling dekat dengan SD A tadi, dan seterusnya. 2. pola sebab; sebagaimana terlihat dari namanya, organisasi pidato yang menggunakan pola sebab yang bergerak dari satu analisis sebab di saat ini bergerak ke arah analisis akibat di masa yang akan datang, atau dari deskripsi kondisi di saat ini bergerak ke arah analisis sebab-sebab yang memunculkannya. 3. pola topik; pola organisasi pidato yang menggunakan pola topik dilakukan apabila materi yang dibicarakan lebih dari satu periode atau kelompok. Oleh karena itu, di dalam isi pidato akan terdapat beberapa subtopik. Tahap-tahap Menyusun/Menulis Naskah Pidato Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam menulis naskah pidato yaitu Memilih Subjek dan Membatasi Tujuan Umum Pidato 1. Membatasi subjek untuk mencocokkan waktu yang tersedia, menjaga kesatuan dan kepaduan pidato 2. Menyusun ide pokok menurut tahap-tahap urutan alur dasar pidato (perhatian, kebutuhan, kepuasan, dan lain-lain) atau menurut salah satu pola organisasi. 3. Memasukkan dan menyusun submateri yang berhubungan di setiap pokok. 4. Mengisi materi pendukung yang memperkuat atau membuktikan ide. 5. Memeriksa draft kasar, untuk meyakinkan bahwa subjek telah cukup terekam dan mencerminkan tujuan khusus pidato. contoh : 1. Salam pembuka Pidato biasanya diawali dengan kata pembuka, misalnya: a. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. b. Salam sejahtera untuk kita semua. c. Bapak, Ibu, dan hadirin sekalian yang terhormat. 2. Pendahuluan, adalah pengantar ke arah pokok-pokok materi yang akan disampaikan. Bagian pendahuluan biasanya berisi sebagai berikut. a. Puji syukur kepada Tuhan. b. Ucapan terima kasih kepada pihak tertentu. c. Maksud menyampaikan pidato. Kemudian diikuti oleh sedikit penjelasan mengenai pokok masalah yang akan kita uraikan. 3. Isi atau inti pidato berisi uraian yang perlu disampaikan. Isi pidato merupakan uraian yang menjelaskan secara rinci semua materi dan persoalan yang dibahas dalam pidato. Sampaikanlah materi utama yang hendak dicarakan. Kemukakan contoh, ilustrasi, cerita-cerita yang berkenaan dengan materi utama. Hindari penyampaian materi yang bersifat menggurui. 4. Kesimpulan Kesimpulan ini sangat penting karena dengan menyimpulkan segala sesuatu yang telah dibicarakan dan ditambah dengan penjelasan dan anjuran, para hadirin dapat menghayati maksud dan tujuan semua yang dibicarakan. Hal ini karena apa yang terakhir dikatakan biasanya lebih mudah dan lebih lama diingat. 5. Salam penutup Tutuplah pidato dengan kesan yang baik. Ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung terlaksananya pidato tersebut. a. Atas perhatiannya Bapak dan Ibu, saya ucapkan terima kasih b. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu’alaikum Wr. Wb Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat serta karunia-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul bersama di hari yang berbahagia ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kami semua hingga saat ini. Dan kepada Yth. Bapak/Ibu kepala sekolah Bapak/ibu wakil kepala sekolah Bapak ibu guru Bapak ibu penilai ujian parktik bahasa Indonesia yang saya hormati dan teman-teman semua yang saya cintai, kita semua tentunya tahu dan menyadari betapa banyak terjadinya kenakalan remaja saat ini, dengan perbuatan negatif dan menyimpang di masyarakat. Seperti sudah mengenal rokok dan narkoba, yang pada awalnya hanya mencoba dan menjadi ketagihan sampai kecanduan. Adapun penyebab masalah dari kenakalan remaja ini yang diakibatkan dari kesalahan orang tua dalam cara mendidik atau orang tua yang terlalu sibuk sehingga tidak sempat memperhatikan anak mereka, atau juga karena pergaulan remaja saat ini yang sudah terjerumus dengan pergaulan yang salah. Boleh saja kita mempunyai banyak teman, namun kita juga harus berhati-hati untuk memilih teman, agar kita tidak terjerumus pada pergaulan yang salah. Masih banyak lagi kenakalan remaja yang terpengaruh oleh pergaulan yang salah, seperti mabuk-mabukan, tawuran antar pelajar, geng motor, dan bahkan hal tersebut banyak menimbulkan korban dari banyak remaja yang terlibat dalam pergaulan yang salah. Mari kita jauhi perilaku-perilaku menyimpang tersebut, karena hal tersebut hanya akan merugikan diri sendiri. Gunakanlah masa-masa remaja dengan hal positif dan bermanfaat bagi diri sendiri, orang tua dan juga bangsa. Teman-temanku yang saya banggakan, selektiflah dalam mencari teman dan tetap ingatlah bahwa tak ada satupun orang tua yang menginginkan ananya berperilaku buruk. Sampai disini yang dapat saya sampaikan dalam pidato ini, jikalau ada kesalahan mohon untuk dimaklumi. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.